Dalam urusan cinta , aku bukan perempuan yang pemberani . sama sekali bukan .
aku bukan perempuan yang mudah terbuka dengan orang lain . sama sekali tidak .
tapi aku perempuan yang mampu menutupi perasaan dengan baik . Ingin rasanya mengungkapkan semua yang selama ini telah kupendam . ingin rasanya menyatakan perasaan cinta yang terabaikan .
memendam perasaan terlalu lama , memang tidak baik . tapi aku masih takut , takut kalau nantinya ternyata dia tidak menyukaiku . Lagipula aku ini kan perempuan . Jujur , sudah setahun lamanya aku memendam perasaan ini dan menyembunyikannya dari laki - laki yang kucintai itu .
Namanya REGAN . sorot matanya menenagkan dan teduh terasa , wajahnya manis dan enak dipandang , senyumnya memikat , kalau dia tertawa pasti hatiku bergetar tak karuan dibuatnya .
Regan adalah laki laki sederhana yang baik , pemberani , dewasa dan bertanggung jawab . Aku kagum padanya . tapi sekarang rasa kagum itu sudah berubah ... berubah jadi cinta .
Jujur , entah ini berlebihan atau berkesan mengada - ada atau tidak , tapi kini aku benar benar mencintainya dan menginginkan dia menjadi milikku , berdiri tegak disampingku , berjalan dan menggenggam erat tanganku di tiap langkah dalam hidupnya . Tapi kurasa itu hanya tinggal mimpi . Regan punya banyak penggemar istilahnya . Dia sangat populer di sekolah dan ... sudah jelas aku pasti kalah saing dengan perempuan perempuan lain yang ... lebih cantik , lebih pintar , lebih gaul , lebih populer dan lebih kaya daripadaku . sedangkan aku ? haah sudahlah tidak ada yang bisa diharapkan dariku mungkin .
Sekarang mau bagaimana lagi ? aku bukan siapa siapanya dan aku sama sekali tidak mempunyai hak untuk cemburu apalagi untuk melarang regan menjauhi perempuan perempuan itu . Paling paling aku hanya mampu menekan tiap cemburu dan resah di hati . Kuharap suatau saat regan mengerti bagaimana rasanya jadi diriku.
Ya, kuharap ....
Regan memiliki segudang imajinasi yang selalu menghasilkan lembaran demi lembaran bait puisi . banyak puisi yang lahir dari curahan isi hatinya . Sampai suatu hari , kutanyakan pada regan ...
"Puisi sebanyak itu , kamu buat untuk siapa ?" , tanyaku sedikit ragu .
Regan hanya tersenyum dan menjawab enteng pertanyaanku barusan ,
"Untuk orang terspesial yang kucintai".
Aku mencoba tersenyum dan sesekali menggodanya untuk mencari tau siapa perempuan yang ia maksud itu . kenapa dia tidak pernah cerita ? tiap ditanya , dia tidak berkata apa apa . hanya tersenyum kecil kemudian tertawa . Setelah terus terusan ku desak , akhirnya dia mau sedikit terbuka . Dia sedang jatuh cinta dengan seorang perempuan yang sangat dikaguminya sejak dulu . oh , ternyata regan sudah mencintai perempuan lain ? hah , tertutup sudah semua peluang untuk bersama regan .
Regan masih saja antusias menceritakan perempuan itu . aku pura pura senang , padahal ingin rasanya ku hentikan pembicaraan tentang perempuan itu yang makin lama akan semakin membuat perih hati . Kulihat lembar demi lembar puisi yang dibuat regan sembari regan membicarakan si dia . entahlah aku malas meresponnya . Aku membaca berulang ulang secarik kertas yang berisi puisi yang menurutku memiliki arti mendalam bagiku
"Sunyi bukan berarti sepi , sepi bukan berarti mati .
Diam bukan berarti aku tak suka
diam bukan berarti aku benci
diam bukan berarti aku tak peduli
Diam adalah caraku untuk membuatmu merasakan cinta ini
dengan kepekaan hati yang dalam .
Siang berteman matahari
malam berteman bulan dan bintang
sementara aku ...
berteman sepi akan angan yang tak mampu kugapai
Waktu mungkin tak berpihak pada kita
cinta mungkin tak mengizinkan kita bersatu
aku tak bisa banyak berharap .
mencintaimu dalam sunyi adalah pilihan terberat ,
namun rasa terindah dalam hidupku"
Pikiranku jauh melayang saat membaca bait demi bait puisi itu . bahagianya perempuan yang dicintai regan . andai saja puisi itu regan buat khusus untukku . Andai saja ...
Hari berganti hari , perasaanku masih sama . belum berubah dan kuharap takkan pernah berubah . tapi kini regan berubah . belakangan ini sering terlihat seperti dia menghindari bahkan menjauhiku . ada apa dengannya ? apa dia jenuh dengan kehadiranku ? apa aku melakukan sebuah kesalahan ? Entahlah . yang jelas aku sangat merindukan regan yang dulu , yang selalu ada bersamaku dan memperhatikanku .
Besok hari ulangtahunku , dia ingat tidak ya ? aku ingin dia kembali seperti biasanya dan datang di hari yang bahagia itu . Cuma itu kok harapanku di ulangtahun kali ini . Karna aku tak ingin lebih lama membisu lagi dengan regan , ku beranikan diri mengajaknya bicara .
"Regan ... besok bisa dateng kan ?" , tanyaku hati hati
"liat nanti" , jawab regan tanpa memandangku
"emangnya besok ada acara ?"
"ya pokoknya liat aja nanti"
Batinku tergores . Regan sepertinya tidak merespon penuh atas perkataanku . pikirannya seperti hilang entah kemana . kenapa dia tidak mau berjanji untuk datang ke acara ulang tahunku besok ? kenapa ?
setidaknya buatlah aku sedikit tenang karna janjinya itu .
Ini hari ulangtahunku . akhirnya tiba juga . hari yang seharusnya jadi moment terspesial dalam hidupku . ulang tahunku yang ke 17 . bukankah harusnya jadi ulangtahun paling berkesan ? lalu kenapa regan belum muncul juga ? regan tidak masuk sekolah hari ini , tidak juga mengirim satupun SMS untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun atau apalah . Benar benar terasa hampa . Acara hampir dimulai dan teman temanku sudah ramai , sebagian besar berusaha membuatku bahagia . ya , kuaki aku memang bahagia karna kehadiran mereka semua . Namun tetap saja ada yang kurang dari kebahagiaanku malam ini . Sampai pertengahan acara pun regan tidak kunjung datang dan tidak memberikan kabar . perih rasanya .
apa yang terjadi padanya ? apakah terlalu sulit untuk sekedar mengirimkan pesan singkat untukku ?
aku terus bertanya dalam hati . sampai akhirnya handphone ku berdering menandakan ada telfon masuk . ku pandangi layar handphone ku sejenak . tertera nama regan disana . regan menelfonku ! akhirnya !
Cepat cepat kuangkat telfon itu dengan senyum .
"Halo kayla ?"
"i..iy.iyaa... ini siapa ?" tanyaku bingung setelah mendengar suara perempuan disebrang telfon .
"ini kak dita , kay . kamu dateng kerumah sekarang ya kay" jawab si penelfon dengan suara parau
"oh kak dita , emangnya ada apa kak ?"
"Regan kay ..." suaranya memberat
"Regan ? regan kenapa ?" penasaran menghantu pikiranku
"Regan ... meninggal dunia tadi siang" lamat - lamat kudengar isak tangis kak dita .
Tanganku terlalu lemas untuk memegang handphone , kubiarkan handphone terjatuh ke lantai .
Airmata menggenang dan nyaris tumpah . Hatiku terasa berat sekali . Segera kulangkahkan kakiku , berlari secepat mungkin tanpa memedulikan sekitarku . Ku raih kunci mobil dan segera melaju pergi kerumah regan.
sampai didepan pintu rumah regan , aku memarkir mobilku dan bergegas masuk kerumahnya . ternyata sudah banyak keluarganya yang datang sambil menangis . aku menahan sesak di dada menahan semua perih . ku langkahkan kakiku masuk . kak dita langsung memelukku erat sambil menangis . aku hanya mampu mematung ketika melihat regan yang kini sudah tiada , terbaring lemah diatas tempat tidur berbalut jas putih bersih yang membuat dia begitu gagah . aku tak mampu lagi menahan airmata yang kian memaksa keluar . kubiarkan airmata terjatuh . kubiarkan airmata itu mewakili setiap perih dan sakit yang terpendam di hati . duniaku terasa sempit , sekeliling terasa gelap tak bercahaya . aku tak lagi mampu berucap . hanya hati yang bisa menekan tiap jeritan luka . Kak dita tiba tiba menyodorkan sebuah kertas putih yang berisi tulisan , dari regan katanya . ku baca tulisan itu , isinya puisi . lagi lagi puisi ...
"Sunyi bukan berarti sepi , sepi bukan berarti mati .
Diam bukan berarti aku tak suka
diam bukan berarti aku benci
diam bukan berarti aku tak peduli
Diam adalah caraku untuk membuatmu merasakan cinta ini
dengan kepekaan hati yang dalam ....."
Sampai disitu , aku tak mampu lagi melanjutkan tiap kata yang tertera . Puisi itu ... aku ingat jelaas puisi itu . puisi yang ditulis regan beberapa waktu lalu untuk perempuan yang dicintainya . jadi selama ini , perempuan itu aku ? kenapa aku tidak peka ? kenapa kaylaaa ? aku memaki dalam hati .
dibalik secarik kertas yang berisi puisi itu , ada tulisan rapi bertinta biru yang dibuat regan .
"Happy sweet 17 kayla !
maaf sebelumnya ,
aku tak ingin membuat janji yang belum tentu bisa aku penuhi .
apalagi janji untukmu .
aku tak ingin membuatmu berharap lebih tinggi lagi
dan aku tak ingin membuatmu menunggu dalam hening .
bukan maksudku membuatmu kecewa .
aku mencintaimu
mencintai dengan kesederhanaan tanpa mengharap balasan
terimakasih sudah menjadi perempuan terspesial dalam waktu waktu terbaik di hidupku
Aku pergi ..."
Aku tak lagi mampu berfikir . semua terasa sia sia untuk ditangisi . sudah tidak ada lagi yang dapat kulakukan selain termenung dan berusaha merelakan kepergian regan . kaylaa... kayla ....
ternyata selama ini dirimulah yang tidak peka . bukan regan . mengapa aku selama ini tidak menyadari sinyal sinyal cinta yang ia berikan ? kenapa ?
semuanya kini terlambat . dia sudah pergi menggenggam erat cinta terpendam .
kini kita berbeda dunia , tapi kelak kita akan bertemu di dunia yang sama . biar waktu yang mempertemukan kita kembali . selamat jalan regan . i love you !
*SALAM CIAT CIAT*